Selasa, 26 April 2011

INVESTASI EMAS SEBAGAI ALAT INVESTASI DAN ALAT HEDGING

Bagi masyarakat di Indonesia, seharusnya berinvestasi dalam emas lebih diperhatikan dibandingkan investasi lainnya dikarenakan perekonomian indonesia sering kali rentan terhadap krisis. Begitu terjadi krisis, nilai rupiah anjlok dan sebagai besar masyarakat akan kehilangan daya beli dan menurun kesejahteraannya. Secara struktural, ekonomi indonesia cukup rawan terhadap inflasi. Selalu saja ada alasan untuk menaikkan harga barang-barang pokok. Pemerintah bisa menaikkan BBM, dan pengusaha bisa menaikkan harga barang dan jasa, dan akibatnya rupiah selalu jadi kehilangan nilainnya.
Sebagai contoh berapakah nilai satu dollar AS terhadap rupiah? Jawabannya adalah bukan Rp.10.000,- melainkan Rp.1.000.000,- sebab pada tahun sekitar 1960han, pemerintah pernah melakukan pemotongan nilai rupiah dari Rp.1000,- ke Rp.1. Kebijakan saat itu menghancurkan daya beli masyarakat, tetapi tetap ditempuh pemerintah untuk menyeimbangkan kembali perekonomian makro.


Karena itu, penting sekali bagi kita untuk melindungi nilai kekayaan yang sudah dikumpulkan, kalau tidak ingin menghabiskan masa tua dalam kemiskinan. Sebab, dalam jangka panjang pasti akan terjadi krisis yang merupakan siklus dari ekonomi. Dan setiap kali terjadi krisis, rupiah akan kehilangan nilainya. Entah sebagai akibat dari naiknya nilai tukar dollar AS, tergerus karena mengalami inflasi tinggi atau kedua hal tersebut terjadi bersamaan.
Memilih berinvestasi dalam emas adalah salah satu cara efektif untuk melindungi kekayaan kita. Orang membeli dan menyimpan kekayaan dalam emas untuk mengamankan daya belinya, bukan untuk mendapatkan imbah hasil yang paling tinggi. Peluang investasi tinggi tetap pada jenis investasi seperti saham, walaupun resikonya juga tinggi untuk berinvestasi dalam saham.
Emas sebagai alat investasi yang bertujuan untuk perlindungan nilai aset juga mirip dengan properti. Keunggulan emas adalah lebih mudah dan lebih cepat untuk diuangkan, dan nilai investasinya relatif lebih kecil. Namun, baik emas maupun properti sama-sama efektif sebagai penakluk inflasi.
Emas sebagai alat hedging, tentu saja berinvestasi di emas tidak menjanjikan return besar dalam jangka pendek seperti saham. Tapi return dalam emas relatif stabil, hanya saja kalah mengairahkan bila dibandingkan dengan saham. Emas cenderung lebih tepat untuk hedging dari pada investasi, walaupun bisa juga berfungsi sebagai keduanya sekaligus.
Dan untuk investasi dalam emas, membeli emas lalu menjualnya kembali tidak disarankan dilakukan untuk periode jangka pendek (satu tahun atau kurang) karena keuntungannya tidak maksimal.
Sudahkan Anda berinvestasi dalam emas hari ini? Mari ber investasi emas…



Tips investasi logam mulia
Kita ketahui bahwa logam mulia memiliki beberapa pilihan, satu diantaranya adalah emas. Logam mulia ini paling banyak dicari dan digemari masyarakat, hal ini dikarenakan emas selain digunakan sebagai instrument investasi, emas juga berperan sebagai pelindung nilai asset yang anda miliki dar pengaruh inflasi.
Untuk memulai berinvestasi emas, tentunya anda harus menentukan serta mengetahui apa maksud dan tujuan anda berinvestasi emas. Apakah anda gunakan sebagai instrument investasi atau hanya untuk dipakai?


Apabila anda ingin berinvestasi ada baiknya untuk memilih emas batangan atau emas koin (koin dinar), jika hanya untuk dipakai tentunya pilihlah dalam bentuk perhiasan yang anda sukai.
Beberapa tips pemilihan emas:
1. Update Kurs Emas Update kurs emas bisa anda dapatkan setiap hari, pada pukul 09.30 atau anda bisa menghubungi langsung ke PT Antam, Tbk.
2. Perhatikan Dua Faktor Penentu yaitu faktor harga emas dunia dan faktor kurs rupiah terhadap dolar. Oleh karena itu disarankan untuk selalu meng-update setiap saat, informasi dua faktor tersebut.
3. Perhatikan Keaslian Emas Keaslian emas dapat mengacu pada sertifikat yang diperoleh pada saat transaksi emas batangan (lempengan). Dimana sertifikat itu harus dikeluarkan oleh PT Antam, Tbk. (khusus Indonesia) yang berstandar internasional dan telah diakui oleh London Bullion Market Association (LBMA). Sertifikat asli memiliki nomor seri yang juga terdapat pada lempengan emas, dan ukuran 5 x 6 cm. Sedangkan untuk memastikan keaslian emas lempengan, anda dapat melihat logo LM berbentuk segi lima yang tertera, serta terdapat tulisan Fine Gold .9999, dan apabila nilai emas lebih dari 5 gram disertai nomor seri pada lempengan (yang biasanya diawali dengan dua karakter huruf dan tiga digit angka).
4. Pastikan Kadar Kemurnian Emas, sesuai dengan Standar Internasional Emas 24 Karat (emas murni) berkomposisi 99.99% emas, Emas 22 Karat berkomposisi 91.7% emas dan 8.3% campuran bahan lain (perak), Emas 20 Karat berkomposisi 83.3% emas, Emas 18 Karat berkomposisi 75.0% emas, Emas 16 Karat berkomposisi 66.6% emas, Emas 14 Karat berkomposisi 58.5% emas, dan Emas 9 Karat berkomposisi 37.5% emas.
5. Biaya Produksi Biaya produksi yang dikenakan berkisar antara Rp 33.500,- sampai dengan Rp 102.000,-/keping emas.
6. Simpan Bukti Pembelian dan Bukti Keaslian Emas Hal ini adalah sebagai bukti keaslian bilamana anda menjual emas kembali ke tempat Anda membelinya, karena tentu akan lebih mudah dan tidak ada banya pertanyaan seputar emasnya.

baca halaman terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar